Gambar Sampul IPS · BAB 4 DINAMIKA INTERAKSI MANUSIA
IPS · BAB 4 DINAMIKA INTERAKSI MANUSIA
Ahmad Mushlih, Iwan Setiawan, Suciati, dan Dedi

24/08/2021 15:03:49

SMP 7 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

PB

189

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Tema 4

Dinamika Interaksi Manusia

190

191

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

TEMA 4

DINAMIKA INTERAKSI MANUSIA

PETA KONSEP

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari tema ini diharapkan peserta didik mampu:

a.

Mengidentifikasi dinamika

interaksi manusia dengan lingkungan alam

b.

Mengidentifikasi keterkaitan

antara komponen lingkungan alam

c.

Mendeskripsikan interaksi manusia

dengan lingkungan alam

d.

Mendeskripsikan interaksi manusia

dengan lingkungan sosial

e.

Mendeskripsikan interaksi manusia

dengan lingkungan budaya

f.

Mendeskripsikan interaksi manusia

dengan lingkungan ekonomi

Dinamika Interaksi

Manusia

Interaksi manusia

dengan lingkungan

Alam

Interaksi manusia

dengan lingkungan

Sosial

Keragaman sosial

budaya

Memperkokoh Integrasi

Bangsa

Interaksi manusia

dengan lingkungan

Budaya

Interaksi manusia

dengan lingkungan

Ekonomi

190

191

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

g.

Mengidentifikasi

bentuk keragaman budaya Indonesia sebagai hasil

dinamika interaksi manusia

h.

Mendeskripsikan keragaman

budaya sebagai salah satu sarana untuk

memperkokoh integrasi bangsa

i.

Menunjukkan perilaku jujur, bertanggung jawab, peduli, santun, rasa

ingin tahu, peduli

menghargai, dan percaya diri.

Interaksi merupakan merupakan suatu bentuk hubungan timbal balik

antara individu dengan individu, individu dan kelompok, serta kelompok

dengan kelompok. Interaksi manusia bukan hanya dengan individu dan

kelompok saja, melainkan mencakup interaksi manusia dengan lingkungan

alam, sosial, budaya dan ekonomi. Dalam interaksi tersebut, terjadi

berbagai macam permasalahan yang disebut dengan dinamika interaksi.

Dinamika ini, mendorong terbentuknya suatu perubahan kepada hal yang

baik atau pun hal yang sebaliknya.

Manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Interaksi antara

manusia dan lingkungan hidup merupakan proses saling mempengaruhi

antara satu dan lainnya. Lingkungan hidup memiliki pengaruh besar bagi

manusia karena merupakan komponen penting dari kehidupan manusia.

Begitupun sebaliknya, manusia memiliki pengaruh besar terhadap

lingkungan hidup dalam hal pemeliharaan dan pelestarian. Lingkungan

hidup manusia terdiri atas lingkungan alam, lingkungan, sosial, budaya

dan ekonomi.

Bagaimanakah dinamika interaksi manusia dengan lingkungan

hidupnya? Kamu akan mempelajarinya pada tema ini. Sejumlah informasi

tidak termuat tetapi kamu bisa menelusurinya dari berbagai sumber, baik

buku, internet, atau sumber lainnya.

A.

Dinamika Interaksi Manusia

dengan Lingkungan

Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya.

Contohnya kita bernapas dari udara dari lingkungan sekitar. Kita makan,

minum, dan menjaga kesehatan semuanya memerlukan lingkungan.

Lingkungan memengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik

langsung maupun tidak langsung. Komponen lingkungan dapat

192

193

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

dibedakan menjadi lingkungan abiotik, biotik, sosial, dan budaya.

Lingkungan abiotik adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas

benda-benda tidak hidup, seperti tanah, batuan, udara, dan lain-lain.

Lingkungan biotik adalah lingkungan hidup yang terdiri atas makhluk

hidup, seperti manusia, tumbuhan, hewan, dan jasad renik.

Pada awalnya, interaksi manusia dan lingkungan lebih bersifat

alami dan mencakup komponen-komponen seperti, abiotik (yang tidak

dapat diperbarui), biotik (yang dapat diperbarui).

Namun jumlah manusia dan kebutuhannya terus bertambah

sehingga mereka terus-menerus mengambil sumber daya yang ada

di alam. Kenyataannya, tidak hanya jumlahnya yang bertambah,

tetapi gaya hidupnya juga berubah. Makin maju kehidupan manusia

makin banyak kebutuhannya. Kebutuhan itu tidak lagi hanya sekadar

terpenuhinya kebutuhan primer berupa sandang (pakaian), pangan

(makanan), dan papan (tempat tinggal), tetapi juga kebutuhan sekunder

berupa kendaraan, pakaian bermerk, dan lain-lain. Manusia menciptakan

berbagai benda penunjang untuk memenuhi kebutuhannya. Benda-benda

tersebut kemudian menjadi bagian dari lingkungan secara keseluruhan.

Bahkan, di daerah perkotaan, lingkungannya didominasi oleh komponen-

komponen kehidupan perkotaan seperti jalan, jembatan, permukiman,

perkantoran, hotel, dan lain-lain. Lingkungan alam telah diganti atau

diubah secara besar-besaran oleh lingkungan buatan atau binaan.

Interaksi manusia dan lingkungannya berlangsung melalui dua

cara. Pertama, manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Kedua, manusia

memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan. Karakteristik interaksi

tersebut berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya atau satu

masyarakat dan masyarakat lainnya.

(a) Lingkungan masyarakat pedesaan

(b) Lingkungan masyarakat perkotaan

Sumber: www.fotochris.com dan http://mycityblogging.com

Gambar 4.1 Lingkungan

desa dan

lingkungan kota

192

193

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Pada masyarakat yang tradisional, ada kecenderungan lingkungan

lebih dominan dalam memengaruhi kehidupan seperti halnya dalam

lingkungan masyarakat pedesaan. Sebaliknya, pada daerah yang

masyarakatnya memiliki tingkat peradaban yang telah maju, manusia

cenderung dominan sehingga lingkungannya telah banyak berubah

dari lingkungan alam menjadi lingkungan binaan hasil karya manusia,

seperti halnya dalam lingkungan masyarakat perkotaan.

B.

Saling Keterkaitan Antarkomponen Lingkungan Alam

Setelah kamu memahami konsep-konsep pokok tentang lingkungan,

mari kita pahami bagaimana keterkaitan antarkomponen alam (abiotik

dan biotik) dalam kehidupan masyarakat di lingkunganmu. Agar

kamu mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang keterkaitan

antarkomponen lingkungan, perhatikan contoh-contoh berikut ini.

1)

Di daerah pantai (komponen alam), berkembang kehidupan

nelayan (komponen sosial) yang berbeda

dari kehidupan petani

yang tinggal di daerah pegunungan.

2)

Penduduk (komponen

sosial) dalam memenuhi kebutuhan

pangannya membuka

hutan (komponen alam) untuk dijadikan

lahan pertanian.

3)

Untuk kepentingan pertanian, pemerintah

(komponen sosial)

membangun bendungan

(komponen binaan).

4)

Meluasnya lahan pertanian (komponen binaan) membuat banyak

satwa (komponen alam) kehilangan

habitat hidupnya, sehingga

sebagian mengalami kepunahan atau bermigrasi

ke daerah lain.

5)

Di daerah perkotaan (lingkungan binaan), berkembang lingkungan

sosial yang sangat beragam (lingkungan sosial)

dibandingkan

dengan di pedesaan.

6)

Di daerah yang berbukit (lingkungan

alam), rumah-rumah

(lingkungan binaan) dibangun

secara terpencar atau menyebar

dalam kelompok-kelompok kecil.

7)

Di daerah tropis (lingkungan alam) dengan

curah hujan yang

tinggi, atap rumah (lingkungan buatan) dibangun

dengan lereng

yang curam supaya air hujan cepat mengalir ke tanah. Lain

halnya dengan di daerah kering atau curah huja

nnya rendah

yang atapnya dibuat lebih datar.

194

195

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Dari contoh-contoh di atas, ada keterkaitan yang sangat kuat

antara komponen satu dan lainnya. Demikian halnya interaksi antara

komponen yang satu dan komponen lainnya tidak dapat dipisahkan

dan terus mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan manusia.

Sebagai contoh, pada zaman dahulu ketika kehidupan manusia masih

sangat sederhana dan jumlahnya masih sedikit, mereka cenderung

membangun interaksi yang harmonis dengan alam. Manusia mengambil

seperlunya dari alam, sekadar memenuhi kebutuhan dasarnya, terutama

makanan. Untuk memenuhi kebutuhan akan daging, mereka lakukan

dengan cara berburu. Buah-buahan mereka peroleh apa adanya dari

yang disediakan alam.

Seiring dengan berkembangnya kebudayaan, manusia mulai

mengembangkan peralatan untuk membantu mereka mengambil dan

mengolah sumber daya alam. Karena lebih mudah untuk mengambil

dan mengolah sumber daya alam serta makin besarnya jumlah

populasi manusia, volume sumber daya alam yang diambil terus

meningkat. Manusia tidak lagi hanya mengambil apa adanya dari alam,

tetapi berupaya membudidayakannya melalui aktivitas pertanian dan

peternakan.

Budi daya pertanian atau peternakan merupakan salah satu

upaya untuk memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat

seiring dengan meningkatnya populasi. Kebutuhan manusia juga makin

beragam, tidak hanya berupa kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,

dan rumah, tetapi juga beragam kebutuhan lainnya seperti kendaraan,

perhiasan, alat komunikasi, dan lain-lain.

Sumber: http://images.solopos.com/2012/01/Ilustrasi-petani.jpg

Gambar 4.2. aktivitas pertanian merupakan Interaksi manusia

dengan lingkungan

194

195

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kebutuhan dasar pun makin beragam jenisnya. Jenis makanan makin

bervariasi, begitu pula dengan pakaian. Rumah tidak hanya sekadar

tempat berlindung dari panas dan hujan serta binatang buas, tetapi

juga menunjukkan status seseorang. Rumah dan perabotan menjadi

sangat beragam jenisnya. Semuanya berubah tidak hanya sekadar

untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi sebagai gaya hidup (

lifestyle

).

Berbagai kondisi tersebut mengakibatkan permintaan akan sumber

daya alam menjadi makin meningkat. Pengambilan atau eksploitasi

sumber daya alam terus-menerus dilakukan dan menunjukkan

kecenderungan terus meningkat. Seringkali pengambilan sumber

daya alam dilakukan secara berlebihan dan tidak memperhatikan

kelestariannya. Akibatnya, sebagian sumber daya alam mengalami

kelangkaan dan kerusakan.

Sumber: 4.bp.blogspot.c

Gambar 4.4 Bekas galian tambang timah di Pulau Bangka

menyisakan kerusakan lingkungan

Sumber:

www.gambarmodelrumah.us/2012/12/rumh_unik_mewah.htm

& Sumber: www.

solusiproperti.com

Gambar 4.3 Rumah mewah dengan berbagai kelengkapannya membutuhkan

banyak

sumber daya alam yang diambil dari lingkungan

196

197

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Pada masyarakat modern, manusia menempati posisi yang

dominan terhadap lingkungannya. Manusia memengaruhi dan mengubah

lingkungan sesuai dengan keinginannya. Hutan diubah menjadi lahan

pertanian, kemudian menjadi kota, dan seterusnya. Masyarakat yang

masih tradisional cenderung menyesuaikan diri dengan alam dan

membangun hubungan yang harmonis dengan alam.

Masyarakat modern memiliki posisi yang dominan terhadap alam

karena kemampuan ipteknya, namun tetap saja mereka tidak mampu

sepenuhnya menguasai atau mengubah alam. Pada sejumlah kasus,

mereka harus beradaptasi dengan alam. Contohnya, manusia sampai

saat ini tidak mampu menghentikan bencana alam seperti gempa bumi,

gunung meletus, dan lain-lain. Mereka pun belum dapat menentukan

kapan gunung akan meletus. Upaya yang sebaiknya dilakukan ialah

memperkecil dampak dari bencana. Manusia pun tidak mampu

mengubah iklim dan unsur-unsurnya, seperti hujan, angin, dan lain-lain.

Tulislah contoh peristiwa dan penjelasannya yang

menggambarkan keterkaitan antara manusia dan lingkungan alam

yang terjadi di daerahmu. Setiap individu membuat masing-masing tiga

contoh!

No

Peristiwa

Penjelasan Keterkaitan

Aktivitas Individu

196

197

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

C. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam,

Sosial, Budaya, dan Ekonomi

1. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam

Lingkungan alam (

natural environment

) adalah lingkungan yang

terbentuk secara alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan

alam mencakup semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara

alamiah di bumi. Lingkungan alam berbeda dengan lingkungan buatan

yang terdiri atas area dan komponen alam yang telah dipengaruhi

manusia. Lingkungan alam dapat berbentuk sungai, danau, laut,

gunung, rawa, hutan dan lain-lain.

Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik.

Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan

yang bukan makhluk hidup. Sebaliknya Lingkungan biotik adalah

segala benda hidup yang ada di lingkungan. Contoh lingkungan

abiotik adalah batuan, tanah, air, udara, suhu, hujan, dan energi

matahari, sedangkan contoh lingkungan biotik adalah berbagai jenis

tumbuhan dan hewan.

Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan abiotik

dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar komponen

lingkungan biotik dan antar komponen lingkungan abiotik juga terjadi

saling keterkaitan. Contoh interaksi antara komponen abiotik dengan

biotik adalah tanah, suhu dan curah hujan yang memengaruhi jenis

tanaman yang tumbuh suatu daerah.

Sumber: http://doelmith.files.wordpress.com

http://harmonyochy.blogspot.com

Gambar 4.5 Perbandingan Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan:

(a) Lingkungan Alam (b) Lingkungan Buatan

198

199

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Suhu yang tinggi dan curah hujan yang besar serta tanah yang

subur memungkinkan tumbuhnya beragam tumbuhan tropis. Tanaman

tropis tidak dapat tumbuh dengan baik di daerah gurun yang kering

dan suhu yang tinggi atau di daerah lintang sedang dengan empat

musim.

Lingkungan biotik juga dapat memengaruhi lingkungan abiotik.

Contohnya daerah yang banyak tumbuhannya akan membuat suhu

udara menjadi lebih sejuk. Bandingkanlah jika kamu berada di daerah

yang sudah padat penduduknya dan banyak kendaraan yang lewat,

Sumber: http://www.wabash.edu

Gambar 4.7 Hutan Hujan Tropis terbentuk karena suhu dan

curah hujan yang tinggi

Sumber: http://3.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/S_0xL-b0WJI/AAAAAAAABw0/iQ25a_FX8X4s1600/

B5.jpg & http://kkcdn-static.kaskus.co.id/images/2013/01/06/3080436_20130106072852.jpg

Gambar 4.6 Komponen Lingkungan Alam: (a) Lingkungan Abiotik (b) Lingkungan Abiotik

198

199

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

suhu udaranya akan lebih tinggi dari yang seharusnya. Daerah yang

masih banyak tumbuhannya juga dapat menyimpan air tanah lebih

banyak karena tanah di bawahnya dapat menyerap air lebih banyak.

Antara komponen abiotik dengan komponen abiotik lainnya juga

dapat terjadi saling pengaruh. Contohnya, curah hujan yang besar

dapat menimbulkan pengikisan terhadap tanah yang juga lebih besar.

Suhu yang tinggi dapat menimbulkan penguapan yang tinggi pula.

Saling pengaruh juga terjadi antara komponen biotik dengan

komponen biotik lainnya. Contohnya adalah beragamnya jenis

tumbuhan atau flora di suatu wiayah juga diikuti oleh beragamnya

jenis hewan atau fauna yang hidup di wilayah tersebut. Karena itu,

di daerah hutan hujan tropis seperti Indonesia selain sangat beragam

jenis floranya juga beragam jenis faunanya.

Sejak keberadaannya, manusia melakukan interaksi dengan

lingkungan alamnya. Pada awalnya mereka memanfaatkan apa adanya

sumber daya yang tersedia di alam tanpa melakukan upaya untuk

mengubah alam. Kemudian, manusia berupaya bercocok tanam

dengan cara berladang. Pada periode berikutnya, mereka bercocok

tanam dan menetap sampai kemudian mengembangkan permukiman

dan perkotaan serta berbagai jenis industri.

Pada awalnya manusia memanfaatkan alam hanya sebatas untuk

memenuhi kebutuhan dasarnya (makan dan minum serta pakaian).

Namun, saat ini manusia mengolah sumber daya yang ada di alam

untuk beragam kebutuhan atau sekedar memenuhi gaya hidupnya.

Sumber: http://www.bglconline.com/wp-content

Gambar 4.8 Manusia Terus Mengeksploitasi Alam

untuk Memenuhi Kebutuhannya

200

201

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Manusia mengubah alam tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi

juga pakaian yang beragam bentuknya, rumah mewah, kendaraan

dan lain-lain. Jumlah manusia juga terus meningkat dengan cepat,

sehingga jumlah kebutuhannya juga terus meningkat.

Akibatnya, sebagian lingkungan alam telah mengalami kerusakan

seperti pencemaran air dan udara. Pada masa awal keberadaan

manusia, mereka cenderung selalu menyesuaikan diri dengan

lingkungan alamnya. Sebagai contoh, manusia yang hidup di hutan

pedalaman akan berupaya tinggal di dekat sumber makanan berada

karena belum berpikir membudidayakannya. Pada masa sekarang

manusia cenderung melakukan upaya mengambil sumber daya alam

dengan menggunakan bantuan teknologi.

Namun demikian, pada hal tertentu sampai saat ini manusia juga

beradaptasi dengan alam, misalnya manusia menyesuaikan waktu

tanam dengan musim penghujan, waktu untuk berlayar menyesuaikan

dengan keadaan cuaca, menghindari tinggal di daerah rawan bencana

alam, dan lain-lain.

Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat manusia lebih

dominan dalam interaksinya dengan alam. Manusia mampu membuka

lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas. Gergaji mesin

mampu memotong pohon besar dalam waktu singkat, traktor mampu

mengolah lahan dengan cepat, sehingga lahan pertanian dan hasilnya

bertambah dengan cepat pula.

Sumber: http://gapoktansariarum.files.wordpress.com/2011/06/

petani11.jpg

Gambar 4.9 Sebagian aktivitas pertanian masih menyesuaikan

diri dengan alam misalnya dalam menentukan awal tanam

200

201

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Manusia juga mampu membangun bendungan untuk mengairi

lahan pertanian yang tadinya kekurangan air. Manusia juga tidak perlu

harus tinggal dekat sumber pangan karena ada sarana dan prasarana

transporasi yang mampu mengangkut bahan makanan dalam jarak

yang sangat jauh. Bahkan, manusia berupaya memodifikasi cuaca

dengan mengembangkan teknologi hujan buatan.

Namun demikian, sampai saat ini manusia belum mampu

memperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi, jam berapa

gunung akan meletus, dan seterusnya. Manusia juga tidak mampu

menghentikan gelombang tsunami, menghentikan banjir dan lain-lain.

Dalam hal ini manusia cenderung berupaya menyesuaikan diri. Sebagai

contoh, penduduk yang tinggal di daerah gempa mengembangkan

teknologi rumah atau bangunan yang tahan gempa.

Sumber: http://lppgenerasibangsa.files.wordpress.com/2013/01/lpp-gen-b-proses-

hujan-buatan.jpg

Gambar 4.10

Manusia berupaya merekayasa cuaca dengan menggunakan

teknologi hujan buatan

202

203

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Manusia pada saat ini makin banyak mengambil sumber

daya alam. Bahkan, untuk memenuhi gaya hidupnya, manusia

makin boros dalam menggunakan sumber daya alam.

Akibatnya, alam mengalami kerusakan sehingga daya

dukungnya terhadap kehidupan, termasuk kehidupan

manusia, makin menurun. Bagaimanakah sikapmu

terhadap gaya hidup yang boros? Apakah kamu

suka melakukannya? Jika demikian, kamu sebenarnya telah

ikut serta merusak lingkungan.

Renungkan

Auguste Marie Francois Xavier Comte (Auguste

Comte)

Auguste Comte merupakan salah satu tokoh

pemikir andal di bidang sosiologi. Bukunya

Course de Philosophie Positive, menjadikan

Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi atau

peletak dasar sosiologi. Pemikiran Auguste

Comte yang dijadikan dasar pemikiran sosiologi

antara lain berikut ini.

1.

Membedakan sosiologi ke dalam statistika sosial dan dinamika

sosial.

2.

Pengembangan tiga tahap pemikiran manusia (tahap teologis,

metafisis, dan positif) yang

menjadi ciri perkembangan

pengetahuan manusia dan masyarakat.

3.

Gejala sosial dapat dipelajari secara ilmiah melalui metode-

metode pengamatan, percobaan, perbandingan dan sejarah.

4.

Fakta kolektif historis dan masyarakat terikat pada hukum-hukum

tertentu dan tidak pada kehendak manusia.

Sumber : tokoh-tokoh-sosiologi-serta-pendapanya.html

MENGENAL TOKOH

202

203

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Sosial

Manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Manusia pasti akan membutuhkan orang lain. Bisakah kita

bayangkan, bagaimana semenjak kita lahir sampai besar sekarang ini

jika tanpa bantuan orang lain? Manusia tanpa manusia lainnya pasti

akan mati. Bayi misal

nya, harus diajari makan, berjalan,

berbicara,

bermain, membaca, dan sebagainya. Hal ini membuktikan bahwa

sejak lahir, manusia sudah berhubungan dengan manusia lainnya.

Mari perhatikan lingkungan sekitar kita. Di rumah, kita akan

melihat adik, kakak, dan orang tua. Di sekolah, kita dapat melihat

teman, guru, penjaga sekolah, dan lain-lain. Di lingkungan sekitar

rumah, kita dapat melihat tetangga, pedagang yang lewat dan lainnya.

Semua itu adalah bagian dari lingkungan sosial, baik secara individu,

maupun kelompok.

Manusia perlu berhubungan atau berkomunikasi dengan yang

lainnya. Maka terjadilah apa yang dinamakan proses sosial. Proses

sosial adalah suatu interaksi atau hubungan saling memengaruhi

antarmanusia.

Proses sosial ini akan terjadi kalau ada interaksi sosial karena

tanpa ada interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan. Bertemunya

seseorang dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka

saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan

bersama. Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai proses interaksi sosial

yang menjadi dasar proses sosial. Apa sebenarnya interaksi sosial itu?

Sumber: http://statik.tempo.co

Gambar 4.11 Sejak kecil kita sudah membutuhkan

bantuan manusia lainnya

204

205

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang

perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang

perorangan dan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu,

interaksi sosial dimulai saat itu. Mereka saling menegur, berjabat

tangan, dan saling berbicara. Aktivitas semacam itu merupakan bentuk

interaksi sosial. Dalam interaksi sosial, hubungan yang terjadi harus

secara timbal balik dilakukan oleh kedua belah pihak. Artinya kedua

belah pihak harus saling merespon. Jika ditanya dia menjawab, jika

diminta bantuan dia membantu, jika diajak bermain dia ikut main.

Jika itu dilakukan, sebenarnya telah terjadi interaksi sosial.

Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang

berinteraksi melakukan kontak sosial dan komunikasi. Menurut

Soerjono Soekanto (2003), kata “kontak” berasal dari bahasa Latin,

yaitu berasal dari kata

con

dan

tangere

. Kata

con

berarti bersama-

sama sedangkan

tangere

mengandung pengertian menyentuh.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kontak berarti bersama-sama saling

menyentuh secara fisik. Dalam pengertian gejala sosial, kontak sosial

ini dapat berarti hubungan masing-masing pihak tidak hanya secara

langsung bersentuhan secara fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan

secara fisik. Misalnya, kontak dapat dilakukan melalui surat-menyurat,

telepon, sms, dan lain-lain.

Sumber: http://newtikonline.blogspot.com

Gambar 4.12 Kehidupan bersama diawali dari adanya interaksi

antara dua orang atau lebih.

204

205

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Dengan demikian hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya

interaksi sosial. Kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak

yang bersifat positif akan mengarah pada kerjasama, sedangkan

kontak yang bersifat negatif akan mengarah pada suatu pertentangan.

Menurut Karl Mannheim, (2003: 65) kontak dapat dibedakan ke

dalam dua bagian, yaitu kontak primer dan kontak sekunder. Kontak

primer adalah kontak yang dikembangkan dalam media tatap muka,

se

dangkan kontak sekunde

r terjadi tidak dalam media tatap muka dan

ditandai dengan adanya jarak. Kontak Sekunder dapat dibagi lagi ke

dalam dua bagian:

a. Kontak Sekunder langsung, yaitu kontak yang terjadi antara

masing-masing pihak melalui alat tertentu, misalnya telepon,

internet, surat, sms, dan lain-lain.

b. Kontak Sekunder tidak langsung, yaitu kontak yang memerlukan

pihak ketiga. Misalnya, Ahmad minta tolong kepada Fauzi untuk

dikenalkan kepada Fatimah.

Kontak sosial juga dapat berlangsung dalam tiga kegiatan atau

bentuk, yaitu:

a. Antara orang perorangan

Contohnya, seorang bayi yang baru lahir, ia akan melakukan

kontak sosial dengan ibunya dan keluarga secara langsung. Ia

dapat merasakan cinta dan kasih sayang, minimalnya dari ibu dan

ayahnya. Setelah itu, ia semakin tumbuh berkembang. Ia semakin

banyak belajar tentang kebiasaan-kebiasaan yang ada di dalam

keluarga, misalnya saja masalah sopan santun dalam ber

tutur

kata, makan, dan lain-lain.

b. Antara perorangan dengan kelompok

Misalnya seorang siswa sedang belajar bersama atau berdiskusi

dalam kelompok belajarnya. Kegiatan belajar bersama dan

berdiskusi merupakan contoh kontak sosial perorangan

dengan

kelompok.

c. Antara kelompok dengan kelompok

Contohnya, seperti kelompok pelajar dari suatu sekolah melakukan

studi banding ke sekolah yang lain.

Kedua kelompok itu akan bertemu dan bertatap muka. Kegiatan

seperti dapat dijadikan contoh kontak sosial kelompok dengan

kelompok.

206

207

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya

interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial

tidak akan terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan

memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan

yang ingin disampaikan kepada orang lain.

Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didorong oleh

beberapa faktor, antara lain sebagai berikut:

a. Faktor Imitasi

Menurut Gabriel Tarde (2003: 66), imitasi berasal dari kata

imitation

, yang berarti peniruan. Meskipun manusia memiliki pola

dasar masing-masing yang unik (individualis), tetap saja dalam diri

manusia ada keinginan untuk meniru seperti orang lain atau ke

-

lompok. Deng

an demikian , imitasi merupakan proses seseorang

mencontoh orang lain atau kelompok.

Untuk dapat meniru, menurut Choros (2003: 66) ada syarat-

syarat tertentu, antara lain:

1)

Harus menaruh minat terhadap sesuatu yang akan diimitasi.

Minat merupakan syarat dasar dari tiap individu untuk melakukan

imitasi. Mustahil melakukan imitasi kepada objek yang tidak

kita sukai.

Sumber: http://nasyidmadany.files.wordpress.com

Gambar 4.13 Anak-anak rentan untuk melakukan proses imitasi

perilaku orang-orang dis

ekitarnya maupun melalui tayangan

televisi.

206

207

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

2)

Selain menaruh minat, langkah selanjutnya adalah mengagumi

hal-hal yang akan diimitasi. Makna mengagumi adalah sebuah

langkah yang lebih tinggi tingkatannya dibanding dengan hanya

menyukai

3)

Harus memberikan penghargaan sosial yang tinggi terhadap

objek yang akan menjadi objek imitasi kita.

4)

Syarat yang terakhir, pihak yang akan melaku

kan imitasi harus

memiliki pengetahuan

tentang pihak atau sesuatu yang akan

diimitasi.

Faktor imitasi akan memunculkan

dampak positif dan

negatif. Dampak positif kalau yang diimitasinya itu berupa kaidah-

kaidah (norma) dan perilaku yang baik. Sebaliknya imitasi ini akan

berdampak negatif kalau yang ditiru itu berupa perilaku yang tidak

baik. Selain itu imitasi juga bisa melemahkan daya kreasi seseorang.

Saat ini banyak para remaja ataupun artis yang meniru

(mengimitasi)

cara berpakaian, model rambut, cara bicara dari artis-

artis terkenal dari Barat maupun Asia Timur.

b. Faktor Sugesti

Sugesti artinya pengaruh yang dapat menggerakan hati orang.

Faktor sugesti ini akan terjadi apabila kemampuan berpikir seseorang

terhambat sehingga orang itu melakukan pandangan orang lain.

Selain itu sugesti akan terjadi kalau orang yang memberi sugesti

memiliki wibawa/terpandang di bidangnya atau juga sugesti itu

terjadi jika pandangan itu didukung oleh sebagian orang (mayoritas).

Misalnya, seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter,

pasien tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya

disebabkan rasa percayanya yang tinggi (sugesti) pada dokter

tersebut. Pada keadaan tersebut, dokter berhasil memberikan

sugesti pada pasiennya.

c. Faktor Identifikasi

Identifikasi merupakan kecenderungan-ke

cenderungan atau

keinginan-keinginan

dalam diri seseorang untuk menjadi sama

dengan orang lain. Faktor identifikasi sifatnya lebih mendalam

daripada imitasi karena kepribadian seseorang dapat terbentuk

atas dasar proses identifikasi ini. Proses ini dapat berlangsung

dengan sendirinya, sehingga pandangan dan sikap orang lain bisa

208

209

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

masuk ke dalam jiwanya. Misalnya, kita mengidolakan seseorang

sehingga semua tingkah laku orang itu kita lakukan. Seorang yang

mengidolakan orang lain akan meniru segala hal yang berkaitan

dengan orang tersebut.

d. Faktor Simpati

Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang merasa

tertarik kepada orang lain. Simpati akan mun

cul melalui perasaan

yang memegang peranan

sangat penting. Faktor simpati yang

utama adalah ingin mengerti dan ingin bekerjasama dengan orang

lain.

3. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Budaya

Kamu tentu sudah memahami bahwa manusia tidak bisa hidup

sendiri untuk memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya. Bagaimana

pun, ia tetap memerlukan bantuan dari orang lain. Oleh karena itu,

manusia mempunyai kecendrungan untuk hidup berkelompok dan

bermasyarakat.

Kita hidup di dalam masyarakat. Artinya, kita hidup bersama

orang lain, bisa bersama keluarga, teman-teman, tetangga, penduduk

sedesa, penduduk sekota, atau dengan penduduk yang tinggal satu

negara dengan kita.

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus dapat beradaptasi

dengan lingku

ngan, termasuk dalam hal perilaku, aturan, nilai, norma,

kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan tersebut.

Apakah kalian pernah mengalami salah paham dengan teman

sekolah? Apa yang kalian lakukan untuk mengatasi kesalahpahaman

tersebut? Menurut kalian, faktor apa yang menyebabkan terjadinya

kesalahpahaman antara kalian dan teman? Apa yang harus kalian

lakukan agar kesalahpahaman tidak terulang kembali.

Aktivitas Kelompok

208

209

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Misalnya, saat kita berkunjung ke suatu kampung yang memberlakukan

wajib lapor kepada kepala RT jika kita ingin berkunjung lebih dari 2 x

24 jam, maka kita harus melaporkan diri kepada kepala RT setempat.

Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan

dan adat istiadat

merupakan bagian dari kebudayaan. Kebudayaan merupakan salah

satu unsur penting yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Misalnya, suku-

suku di Indonesia, mereka memiliki kebudayaan sendiri yang berbeda

antara satu suku dengan suku-suku lainnya. Melalui kebudayaan itu,

dapat terlihat ciri khas setiap suku. Oleh karena itu, kita seharusnya

mengetahui tentang kebudayaan bangsa yang beranekaragam

hingga dapat menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan dan cara-cara

beradaptasi terhadap lingkungan. Hal ini bertujuan agar keberadaan

kita dapat diterima dalam suatu kelompok masyarakat.

4. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Ekonomi

Lingkungan ekonomi adalah faktor ekonomi yang memengaruhi

jalannya usaha atau kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi dapat

berjalan dengan baik jika didukung oleh sejumlah faktor yang

mempengaruhi atau mendukungnya. Contoh faktor tersebut adalah

kebijakan ekonomi pemerintah, pendapatan masyarakat, sumber daya

ekonomi yang tersedia dan sebagainya.

Lingkungan ekonomi dikat

akan mendukung jika pemerintah mampu

membuat kebijakan atau aturan yang memungkinkan aktivitas ekonomi

berjalan dengan baik, mampu menjamin ketersediaan sumber daya

yang dibutuhkan, mampu mengatur persaingan usaha dan seterusnya.

Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta

“Buddhayah” yaitu bentuk jamak dari “Buddhi” yang artinya budi atau

akal. Dengan demikian, kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal

yang bersangkutan dengan budi dan akal.

Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia (1990) dijelaskan bahwa

kebudayaan merupakan himpunan keseluruhan dari semua cara

manusia berpikir, berperasaan, dan berbuat, serta segala sesuatu yang

dimiliki manusia sebagai anggota masayarakat, yang dapat dipelajari,

dan dialihkan dari suatu generasi ke generasi berikutnya.

Wawasan

210

211

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Jika tidak, maka lingkungan ekonomi suatu negara dikatakan tidak

mendukung.

Pendapatan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam lingkungan

ekonomi. Jika secara perorangan maupun perusahaan akan membuka

usaha, maka sangat penting untuk memperhatikan pendapatan

masyarakatnya. Sebagai contoh sebuah perusahaan kendaraan

bermotor aan membuka pabrik mobil di suatu wilayah. Perusahaan

tersebut harus memastikan bahwa pendapatan masyarakat yang

tinggal di daerah tersebut memiliki kemampuan untuk memiliki mobil.

Jika tidak maka perusahaan mobil akan gagal memenuhi target

penjualannya.

Kegiatan usaha sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber

daya yang ada di suatu wilayah. Sumber daya tersebut dapat berupa

sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Jika sumberdaya

alam sebagai bahan untuk kegiatan produksi tidak tersedia secara

terus menerus, maka kegiatan ekonomi akan terganggu.

Manusia dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan

lingkungan ekonominya. Mereka melakukan aktivitas ekonomi dengan

memanfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia. Sumber daya

ekonomi adalah alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan

manusia, baik berupa barang maupun jasa. Sumber daya alam,

tenaga kerja, modal dan kewirausahaan merupakan sumberdaya

ekonomi. Sumber daya alam dapat berupa lahan, bahan tambang,

hewan, tumbuhan dan sebagainya. Tenaga kerja merupakan sumber

daya untuk menghasilkan barang dan jasa.

Sumber: http://1.bp.blogspot.com/-A-452x-S1sY/UT2IDujlaTI/

AAAAAAAAADY/K0ty8-psSkM/s1600/produksi+barang.gif

Gambar 4.14 Kegiatan manusia dalam memanfaatkan

lingkungan ekonominya

210

211

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Sementara itu, kegiatan ekonomi tidak dapat berjalan jika didukung

oleh ketersediaan modal dan kewirausahaan.

Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan kegiatan

ekonomi berupa kegiatan jual beli atau perdagangan, kegiatan

pengolahan sumber daya alam, penyediaan jasa dan lain-lain. Setiap

hari manusia melakukan kegiatan untuk memperoleh pendapatan

dan memperoleh barang dan jasa dari hasil pendapatannya. Aktivitas

tersebut dapat berlangsung jika lingkungan ekonomi mendukung

aktivitasnya.

D.

Keragaman Sosial-Budaya Sebaga

i Hasil Dinamika

Interaksi Manusia

Jika kita mengamati kelompok-kelompok masyarakat yang ada

Indonesia, kita akan menemukan banyak sekali perbedaan budaya di

setiap daerah. Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan pengaruh dari

interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya. Perbedaan-perbedaan

yang ada hendaknya menjadi sarana pergaulan, saling mengenal dan

saling bekerjasama antar kelompok masyarakat.

1.

Keragaman Suku Bangsa

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan suku? Suku adalah

suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan bahasa, budaya,

dan tempat tinggal. Misalnya suku Dayak, mereka tinggal di Pulau

Kalimantan, mereka memiliki bahasa dan beradat istiadat Dayak.

Demikian pula suku Jawa, mereka tinggal di Pulau Jawa, mereka

berbahasa dan beradat istiadat Jawa. Daerah asal suku-suku di

Indonesia tersebar di berbagai daerah. Setiap suku memiliki kebiasaan

hidup yang berbeda-beda. Kebiasaan hidup ini menjadi budaya dan

ciri khas suku masing-masing hingga membentuk suatu keragaman

budaya. Agar kamu mendapat gambaran tentang persebaran suku

bangsa di Indonesia, perhatikan tabel berikut ini.

212

213

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Nama Suku Bangsa

Daerah Asal

Aceh, Gayo,Tamiang Ulu Sangkil, Aneuk Jamee,

Kluet, Gumbak Cadek, dan Simeulue

Aceh

Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Nias,

Simalungun, Asahan, dan Angkola

Sumatra Utara

Minangkabau, Gusci, Caniago, Tanjung Kato, Panyali,

Sikumbang, dan Mentawai

Sumatra Barat

Komering, Palembang, Pasemah, Sameda, Ranau,

Kisam, Ogan, Lematang, Rejang, Rawas, dan Kubu

Sumatra Selatan

Bangka, Belitung, Mendanau. Rawas, dan Semendo

Bangka Belitung

Sunda

Jawa Barat

Betawi

DKI Jakarta

Jawa, Samin, dan Karimun

Jawa Tengah

Madura, Jawa, Osing, dan Tengger

Jawa Barat

Dayak, Ngaju, Apo Kayan, Murut, Poanan, dan Ot

Danun

Kalimantan Barat

Bulungan, Tidung, Kenyah, Berusuh, Abai, dan Kayan

Kalimantan Timur

Banjar Hulu dan Banjar Kuala

Kalimantan Selatan

Lawang, Dusun, Bakupai, dan Ngaju

Kalimantan Tengah

Sasak, Sumbawa, Bima,

Nusa Tenggara Barat

Timor, Rote, Sabu, Flores, dan Sumba

Nusa Tenggara Timur

Kaali, Kuwali, Panuma, Mori, Balatar, dan Banggai

Sulawesi Tengah

Wolia, Laki, Muna, Buton, Balatar

Sulawesi Tenggara

Sangir, Talaud, Minahasa, Bolaang Mongondow, dan

Bantik

Sulawesi Utara

Makasar, Bugis, Toraja, Mandar, Selayar, dan Bone

Sulawesi Utara

Bali

Bali

Ambon, Alifuru, Togite, dan Faru

Maluku

Tabel 4.1 Amati nama suku bangsa dan daerah asalnya!

212

213

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Setelah kamu mempelajari keaneka ragaman budaya dan

suku bangsa di Indonesia, lakukan kegiatan pengamatan di lingkungan

sekolahmu!

1.

Cari enam orang teman sekelasmu.

2.

Tanyakan kepada mereka tentang hal-hal berikut!

No

Nama Teman

Asal Suku

Ayah

Asal

Suku Ibu

Keterangan (Sama

atau Beda Suku)

1

2

3

4

5

6

3.

Setelah data dilengkapi, kerjakan soal-soal

berikut!

Adakah perbedaan suku di antara teman-temanmu dan keluarga

mereka?

Kemukakan pendapatmu, bagaimana tindakan yang

baik untuk

menunjukkan sikap menghargai terhadap orang yang berbeda

suku dengan dirimu?

Aktivitas Individu

214

215

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Keragaman Bahasa

Ayo, perhatikan teman-teman di kelasmu! Adakah yang

menggunakan

dialek atau bahasa yang berbeda? Dari daerah mana

sajakah mereka berasal? Apakah mereka setiap saat berbicara

menggunakan bahasa daerah mereka? Kita harus bersyukur karena

Indonesia memiliki sekitar 746 bahasa daerah.

Bahasa daerah adalah bahasa yang dituturkan di daerah tertentu.

Bahasa daerah digunakan untuk percakapan atau komunikasi untuk

suku yang sama. Setiap suku memiliki bahasa yang berbeda dari

logat dan dialeknya yang khas. Itulah ciri khusus setiap bahasa

daerah. Pada perkembangannya, bahasa daerah memperkaya bahasa

Indonesia.

Mengapa demikian? Karena banyak kosakata bahasa daerah

yang dibakukan ke dalam bahasa Indonesia. Dari berbagai sumber,

beberapa bahasa daerah yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

Bahasa

Daerah Asal

Aceh, Gayo, Alas, Aneuk Jamoe, Singkil

Aceh

Batak, Toba, Nias, Karo

Sumatra Utara

Minangkabau

Sumatra Barat

Betawi

DKI Jakarta

Sunda

Jawa Barat,

Banten

Jawa

Jawa Tengah,

Jawa Timur

Banjar, Dayak

Kalimantan

Toraja, Bugis, Mongondow

Sulawesi

Bali, Sumbawa, Sasak

Nusantara

Tenggara Barat

Tabel 4.2

Beberapa Bahasa Daerah di Indonesia

214

215

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Keragaman Budaya

Kamu sudah memahami bahwa

di Indonesia terdapat banyak

sekali suku bangsa. Karena Indonesia memiliki beragam suku

bangsa, bentuk kebudayaannya juga beragam. Setiap daerah memiliki

kebudayaan daerah yang khas. Keragaman budaya daerah dapat

diketahui melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian

daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat,

dan lain-lain.

a. Rumah Adat

Perhatikanlah gambar beberapa rumah adat di Indonesia di

bawah ini!

Pote, Sabu, Flores, Lembata, Alor, Timor, Sumba

Nusantara

Tenggara Timur

Goram, Seram, Ambon, Romang, Ulias

Maluku

Dani, Namboran, Jagai, Asmat, Santoni, Bika,

Warompen

Papua

Sumber: Skyscrapercity.com

Rumah Gadang di Sumatra Barat

Sumber: Eocommunity.com

Rumah Limas dari Sumatra Selatan

Sumber: Jarrakonline.com

Rumah Bubungan Tinggi di Kalimantan Selatan

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

Rumah Honai dari Papua

216

217

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Setelah kamu mengamati Gambar 4.15, dapat disimpulkan

bahwa setiap daerah mempunyai rumah adat dengan arsitektur yang

khas dan unik. Misalnya, bentuk rumah, atap, dinding, lantai, dan

sebagainya. Bahan pembuatnya pun berbeda-beda.

Bentuk rumah adat menunjukkan ciri khas kehidupan masyarakat

suatu daerah. Selain itu, bentuk rumah juga dipengaruhi oleh

lingkungan alam daerahnya. Lihat rumah Joglo yang memiliki ciri khas

berupa empat tiang penyangga utama (soko guru) yang merupakan

lambang penentu arah mata angin dan tumpang sari yang merupakan

susunan terbalik yang disangga oleh soko guru. Amati pula rumah

Bubungan Tinggi dari Kalimantan Selatan dan Rumah Limas dari

Sumatra Selatan, bentuknya menyerupai rumah panggung. Kondisi

alam Kalimantan Selatan dan Sumatra Selatan memiliki banyak

sungai, model rumah panggung cukup baik untuk daerah tersebut.

Rumah panggung dapat dijadikan sebagai perlindungan ketika air

sungai meluap. Berikut ini tabel contoh nama beberapa rumah adat

yang ada di Indonesia.

Gambar 4.15

Rumah

adat dari berbagai daerah

Sumber: www.google.co.id

Rumah Joglo dari Jawa Tengah

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

Rumah Tongkonan

dari Toraja

Nama Daerah

Nama Rumah Adat

Aceh

Rumah Krong Bade

Sumatra Utara

Rumah Bolon

Sumatra Barat

Rumah Gadang

Sumatra Selatan

Rumah Limas

Lampung

Rumah Panggung

DKI Jakarta

Rumah Kebaya

Tabel 4.3 Beberapa Rumah Adat di Indonesia

216

217

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

b. Pakaian Adat dan Senjata Tradisional

Keragaman budaya Indonesia juga dicirikan oleh

keanekaragaman pakaian adat. Pakaian adat tradisional merupakan

salah satu kekayaan budaya Indonesia yang banyak mendapat

perhatian karena keindahannya. Model pakaian, warna, dan

hiasannya berbeda antara daerah satu dan daerah yang lain.

Pakaian adat dipakai pada waktu upacara-upacara adat, misalnya

kematian, perkawinan, kelahiran, dan kegiatan ritual dari setiap

suku.

Pakaian adat biasanya dilengkapi dengan senjata tradisional

hingga terlihat makin indah. Kekhasan lain dapat ditunjukkan dari

bentuk senjata yang digunakan sebagai simbol daerah. Berikut ini

beberapa contoh pakaian adat dan senjata tradisional di Indonesia.

Jawa Barat

Rumah Kesepuhan

Jawa Tengah

Rumah Joglo

Kalimantan Barat

Rumah Panjang

Kalimantan Timur

Rumah Lamin

Kalimantan Selatan

Rumah Bubungan Tinggi

Kalimantan Tengah

Rumah Bentang

Sulawesi Utara

Rumah Bolaang

Mongondow

Sulawesi Tenggara

Rumah Laikas

Sulawesi Selatan

Rumah Tongkonan

Nusa Tenggara Barat

Dalam Loka

Nusa Tenggara Timur

Sao ata mosa lakitana

Maluku

Rumah Baileo

Papua

Rumah Honai

218

219

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Sumber: http://www.google.co.id

(a) Pakaian adat Yogyakarta

Sumber: http://www.google.co.id

(b) Pakaian adat Rote

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

(c) Pakaian adat Nusa Tenggara Timur

Sumber: kebudayaanindonesia.net

(d) Pakaian adat Betawi

Gambar 4.16 Pakaian adat dari berbagai daerah

.

218

219

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Gambar 4.17 Beberapa senjata tradisional

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

(c) Clurit, senjata tradisional Madura

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

(a) Rencong, senjata tradisional Aceh

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

(d) Badik, senjata tradisional Sulawesi

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

(b) Keris, senjata tradisional Jawa

Kumpulkan informasi tentang ragam pakaian dan senjata tradisional

di Indonesia! Kamu dapat mencari informasi dengan membaca buku-

buku yang lain atau

browsing

di internet. Mulailah mencari informasi

dari daerahmu terlebih dahulu, lalu ke daerah yang lain. Jika sekolahmu

memiliki fasilitas internet, silakan gunakan fasilitas tersebut untuk

mengerjakan tugas ini!

Nama Pakaian Adat

Senjata Tradisional

Asal Daerah

Kemudian buatlah kliping tentang ragam pakaian

adat dan senjata

tradisional di Indonesia!

Aktivitas Individu

220

221

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

c. Lagu Daerah dan Alat Musiknya

Lagu merupakan salah satu bentuk ungkapan perasaan

manusia. Lagu daerah bercirikan kedaerahan. Lagu daerah

umumnya menggunakan bahasa daerah. Ada lagu yang

menggambarkan keindahan alam daerahnya. Ada pula yang

menggambarkan perjuangan masyarakatnya. Contohnya sebagai

berikut.

Bubuy Bulan

Bubuy bulan

Bubuy bulan sangray bentang

Panon poe

Panon poe disasate

Unggal bulan

Unggal bulan abdi teang

Unggal poe, unggal poe

Unggal poe oge hade

Situ Ciburuy laukna hese dipancing

Nyeredet hate

Ningali ngeplak caina

Duh eta saha nu ngalangkung unggal enjing

Nyeredet hate

Ningali sorot socana

Asal Daerah: Provinsi Jawa Barat

Ampar-Ampar Pisang

Ampar ampar pisang

Pisangku balum masak

Masak sabigi dihurung bari-bari

Masak sabigi dihurung bari-bari

Manggalepak, manggalepok

Patah kayu bengkok

Bengkok dimakan api,

Apinya kakurupan

220

221

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik daerah.

Jenis alat musik yang digunakan pada tiap-tiap daerah berbeda-

beda. Berikut ini tabel beberapa alat-alat musik daerah.

d. Tarian Daerah dan Pertunjukan

Rakyat

Seni tari merupakan salah satu aspek seni untuk

mengungkapkan perasaan melalui gerak. Tarian daerah

menampilkan kekhasan daerahnya. Tarian biasanya memiliki

makna dan simbol tertentu. Ada pemujaan kepada Tuhan,

penyambutan tamu. Ada juga kegembiraan muda-mudi atau

tentang kepahlawanan. Contoh tarian menyambut tamu adalah

tari Saman dari Aceh dan tari Pendet dari Bali (lihat Gambar 4.17

dan 4.18). Tarian yang menunjukkan keperkasaan contohnya

adalah tari Reog dari Ponorogo dan tari Cakalele dari Maluku.

Lihat Gambar 4.19 dan 4.20.

Nang mana batis kutung, dikitip bidawang

Nang mana batis kutung, dikitip bidawang

Asal daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Nama Alat Musik

Daerah Asal

Angklung

Jawa Barat

Gamelan

Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur

Tifa

Papua, Maluku

Kalintang

Sulawesi Utara

Ketepang

Kalimantan

Sasando

Nusa Tenggara Timur

Serunai

Sumatra Utara

Tabel 4.4 Beberapa Lagu Daerah Indonesia

222

223

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Tarian-tarian yang terdapat pada gambar di atas menunjukkan

betapa kaya keragaman budaya Indonesia. Gerakan yang begitu

indah diiringi alunan lagu dan irama alat musik yang menawan,

menyuguhkan karya seni yang memukau setiap mata yang

menyaksikan. Selain seni tari, Indonesia juga memiliki beraneka

ragam pertunjukan rakyat yang tidak kalah menariknya. Setiap

pertunjukan rakyat memiliki ciri khas daerah masing-masing.

Sumber: id.wikipedia.org

Gambar 4.17 Tari Saman

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

Gambar 4.18 Tari Pendet

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

Gambar 4.19 Tari Reog

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

Gambar 4.20 Tari Cakalele

Tari-tarian di Indonesia sangat indah dan beragam hingga menjadi

daya tarik wisata. Tarian-tarian tersebut merupakan warisan budaya

Indonesia. Alangkah ruginya jika kita tidak mampu memeliharanya.

Sebagai warga negara Indonesia, kamu juga turut bertanggung jawab

untuk menjaga dan memelihara warisan budaya yang ada.

Aktivitas Individu

222

223

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

4. Keragaman Religi

Indonesia memiliki keragaman agama atau kepercayaan. Di

Indonesia, terdapat enam agama yang diakui secara resmi oleh

negara, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.

Kumpulkan informasi tentang tarian daerah dan pertunjukan rakyat

di Indonesia! Kamu dapat mencari informasi dengan membaca buku-

buku lain atau

browsing

di internet. Mulailah mencari informasi dari

daerahmu, lalu ke daerah yang lain. Jika sekolahmu memiliki fasilitas

internet, silakan gunakan fasilitas tersebut untuk mengerjakan tugas ini!

Daerah Asal

Tarian Daerah

Pertunjukan Rakyat

Sumber: www.google.co.id

(a) Kegiatan ibadah agama Islam

Sumber: www.google.co.id

(b) Kegiatan ibadah agama Kristen

224

225

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Keragaman agama dapat diketahui dari pelaksanaan ajaran

agama dalam kehidupan sehari-hari dan upacara keagamaan yang

dilakukan oleh penganut setiap agama sebagaimana yang dapat

dilihat pada Gambar 4.21.

Sumber: www.radar-bogor.co.id

(c) Kegiatan ibadah

agama Hindu

Sumber: Media.viva.co.id

(d) Kegiatan ibadah

agama Buddha

Sumber: Detik.com

(e) Kegiatan ibadah

agama Khonghucu

Gambar 4.21 Kegiatan ibadah pemeluk

agama-

agama di Indonesia

Ajaran suatu agama ataupun segala keyakinan kepada Tuhan

Yang Maha Esa merupakan sumber sikap dan segala perilaku

kita dalam menjalani kehidupan. Setiap agama menjunjung tinggi

kejujuran dalam segala tindakan, tolong-menolong,

dan saling menghargai terhadap sesama. Ajaran

agama tidak hanya untuk dipelajari saja, namun

harus diiringi dengan ketaatan. Sudahkah kamu

mengamalkan ajaran agamamu dengan baik dan

benar dalam kehidupan sehari-hari?

Renungkan

224

225

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

C.

Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia

pada Masa

lalu

Indonesia terdiri atas ribuan pulau sehingga disebut negara

kepulauan. Pulau-pulau di Indonesia dikelilingi oleh lautan sehingga

penduduk di setiap pulau hidup dan menetap terpisah satu sama lain.

Selanjutnya, penduduk membentuk suku sendiri-sendiri. Setiap suku

memiliki kebiasaan hidup dan adat istiadat yang berbeda. Perbedaan

kebiasaan hidup umumnya dipengaruhi oleh lingkungan alam tempat

mereka tinggal. Lama-kelamaan kebiasaan hidup dan adat istiadat

menjadi budaya yang diwariskan kepada generasi penerusnya secara

turun-temurun dan terus dilestarikan hingga saat ini. Berikut ini beberapa

hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa lalu.

1.

Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia

pada Masa

Praaksara

a. Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Berburu

dan Mengumpulkan Makanan

1) Kapak Perimbas

Kapak perimbas adalah sejenis kapak yang digenggam

dan berbentuk masif. Kapak ini tidak memiliki tangkai dan

digunakan dengan cara menggenggam. Alat ini berupa batu

yang dibentuk menjadi semacam kapak. Teknik pembuatannya

masih kasar, dan tidak mengalami perubahan dalam waktu yang

panjang, bagian tajam kapak jenis ini hanya pada satu sisi.

Tempat ditemukannya antara lain di Lahat (Sumatra Selatan),

Kamuda (Lampung), Bali, Flores, Timor, Punung (Pacitan,

Jawa Timur), Jampang Kulon (Sukabumi, Jawa Barat), Parigi,

Tambangsawah (Bengkulu).

2) Kapak Penetak

Kapak penetak dibuat dari fosil kayu. Kapak penetak

memiliki bentuk yang hampir sama dengan kapak perimbas,

bagian tajamnya berliku-liku. Kapak penetak ini bentuknya

lebih besar daripada kapak perimbas dan cara pembuatannya

masih kasar. Kapak ini berfungsi untuk membelah kayu, pohon,

bambu, atau disesuaikan dengan kebutuhannya. Kapak penetak

ini ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia.

226

227

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

3) Pahat Genggam

Pahat genggam dibuat dari kalsedon dan fosil kayu,

berukuran sedang dan kecil. Pahat genggam memiliki

bentuk yang lebih kecil dari kapak genggam. Para ahli

menafsirkan bahwa pahat genggam mempunyai fungsi untuk

menggemburkan tanah. Alat ini digunakan untuk mencari umbi-

umbian yang dapat dimakan.

4) Alat Serpih

Alat serpih merupakan batu pecahan sisa pembuatan

kapak genggam yang dibentuk menjadi tajam. Alat tersebut

berfungsi sebagai serut, gurdi, penusuk, dan pisau. Tempat

ditemukannya alat serpih ini antara lain di Punung (Pacitan, Jawa

Timur), Sangiran, Ngandong (lembah Sungai Bengawan Solo),

Gombong (Jawa Tengah), Lahat, Cabbenge, dan Mengeruda

(Bagian Barat Flores, NTT).

5) Alat-Alat dari Tulang

Alat-alat dari tulang dibuat dari tulang-tulang binatang buruan,

seperti tanduk menjangan, duri ikan pari, ada kemungkinan

digunakan sebagai mata tombak. Alat-alat itu ditemukan di Gua

Lawang di daerah Gunung Kendeng, Bojonegoro. Di gua-gua

di daerah Tuban (Gua Gedeh dan Gua Kandang) ditemukan

alat-alat dari kulit kerang berbentuk sabit (lengkung).

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I

Gambar 4.22 Alat serpih yang ditemukan di daerah Pacitan, Jawa timur

226

227

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

b. Hasil Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

1) Beliung Persegi/Kapak Persegi

Beliung persegi merupakan alat dengan permukaan

memanjang dan berbentuk persegi empat. Seluruh permukaan

alat tersebut telah digosok halus, kecuali pada bagian pangkal

yang digunakan untuk tempat ikatan tangkai. Sisi pangkal diikat

pada tangkai, sisi depan diasah sampai tajam.

2) Kapak Lonjong

Kapak lonjong merupakan alat berbentuk lonjong dengan

pangkal agak runcing dan melebar pada bagian tajamannya.

Seluruh permukaan alat tersebut telah digosok halus. Sisi

pangkal agak runcing dan diikat pada tangkai. Sisi depan lebih

melebar dan diasah sampai tajam pada kedua sisinya sehingga

menghasilkan bentuk tajaman yang

simetris. Inilah yang membedakannya

dengan beliung persegi. Alat ini di

Indonesia ditemukan hanya terbatas

di daerah bagian timur, yaitu di

Sulawesi, Sangihe Talaud, Flores,

Maluku, Leti, Tanimbar, dan Papua.

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I

Gambar 4.23 Beliung persegi yang ditemukan di

daerah Pasir Angin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sumber: Sejarah Nasional

Indonesia

Gambar 4.24 Kapak

lonjong yang ditemukan di

daerah

Sentani, Jayapura,

Papua.

228

229

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

3) Mata Panah

Mata panah mencerminkan kehidupan masyarakat pada

masa berburu dan mengumpulkan makanan. Mata panahbanyak

ditemukan di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Tempat-tempat

penemuan mata panah di Jawa Timur antara lain adalah di

Sampung (Gua Lawa), Tuban (Gua Gede dan Gua Kandang),

Besuki (Gua Petpuruh), dan Bojonegoro (Gua Keramat). Di

Sulawesi Selatan, alat ini antara lain ditemukan di beberapa

gua di Pegunungan Kapur Bone (Gua Cakondo, Tomatoa

Kacicang, Ara, Bola Batu, Pattae) dan di beberapa gua di

Pegunungan Kapur Maros dan sekitarnya.

Ada perbedaan bentuk

antara mata panah di

Jawa Timur dan Sulawesi

Selatan. Mata panah di

Sulawesi Selatan biasanya

berukuran kecil dan tipis.

Penyiapan bentuk tidak

dikerjakan pada seluruh

permukaan, hanya pada

bagian tajamnya. Di Jawa

Timur, mata panah dibuat

jauh lebih teliti, pada

umumnya berbentuk segitiga dengan rata-rata ketebalan 1 cm.

Bagian ujung dan tajamannya ditatah dari dua arah sehingga

menghasilkan tajaman yang bergerigi atau berliku-liku dan tajam.

4) Gerabah

Gerabah terbuat dari tanah liat yang dibakar. Pada masa

bercocok tanam, alat ini dibuat secara sederhana. Semua

dikerjakan dengan tangan. Gerabah ditemukan di daerah

Kendenglembu (Banyuwangi), Klapadua (Bogor), Serpong

(Tanggerang), Bali, Kalumpang dan Minanga Sipakka (Sulawesi)

serta beberapa daerah lain di Indonesia.

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I

Gambar 4.25 Anak panah yang ditemukan

di Desa Nampol, Kecamatan Punung,

Kabupaten Pacitan, Jawa Timur

228

229

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

5) Perhiasan

Pada masa bercocok tanam, sudah dikenal perhiasan

berupa gelang yang terbuat dari batu dan kerang. Perhiasan

seperti ini umumnya ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat.

6) Bangunan Megalitik

Megalitik berasal dari kata mega yang artinya besar, dan

lithos yang artinya batu.Tradisi pendirian bangunan-bangunan

megalitik selalu didasarkan pada kepercayaan akan adanya

hubungan antara yang hidup dan yang mati. Jasa dari seseorang

yang telah meninggal diabadikan dengan mendirikan bangunan

batu besar yang menjadi medium penghormatan.

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I

Gambar 4.26 Gerabah yang ditemukan di pantai

Gilimanuk, Bali.

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I

Gambar 4.27 Gelang batu yang ditemukan di Jawa

Barat.

230

231

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia

Gambar 4.29 Kubur dolmen dalam perkampungan di

daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Bangunan-bangunan batu tersebut dapat berupa menhir,

dolmen, punden berundak, waruga, sarkofagus, dan kubur batu.

Peninggalan kebudayaan ini banyak terdapat di Nias, Flores,

Sumba, dan Toraja.

a) Menhir

Menhir adalah bangunan berupa batu tegak atau tugu yang

berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang atau

tanda peringatan untuk orang yang telah meninggal.

b) Dolmen

Dolmen adalah bangunan berupa meja batu, terdiri atas

batu lebar yang ditopang oleh beberapa batu yang lain. Dolmen

berfungsi sebagai tempat persembahan untuk memuja arwah

leluhur. Di samping sebagai tempat pemujaan, dolmen juga

berfungsi sebagai pelinggih, tempat duduk untuk kepala suku

atau raja. Dolmen ditemukan bersama dengan kubur batu.

Sumber: Sejarah Nasional

Indonesia

Gambar 4.28 Menhir di

Toraja, Sulawesi Selatan.

230

231

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

c) Kubur peti batu

Kubur peti batu adalah tempat menyimpan mayat. Kubur

peti batu ini dibentuk dari enam buah papan batu, dan sebuah

penutup peti. Papan-papan batu itu disusun secara langsung

dalam lubang yang telah disiapkan terlebih dahulu, dan biasanya

diletakkan membujur dengan arah timur-barat. Kubur peti

batu terdapat di Tegurwangi (Sumatra Selatan), Wonosari (DI

Yogyakarta), dan Jawa Barat.

d) Sarkofagus

Sarkofagus adalah bangunan berupa kubur batu yang

berbentuk seperti lesung dan diberi tutup. Sarkofagus banyak

ditemukan di daerah Bali.

e) Waruga

Waruga merupakan peti kubur batu dalam ukuran yang

kecil. Bentuknya kubus dan bulat. Waruga banyak ditemukan

di Sulawesi Tengah.

f) Punden berundak

Punden berundak adalah bangunan bertingkat yang

dihubungkan tanjakan kecil. Punden berundak berfungsi sebagai

tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang.

Sumber: http://sainsteknologi.webs.com/budaya.htm

Gambar 4.30 Peti Kubur Batu

232

233

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

c. Hasil Kebudayaan Masa Perundagian

1) Nekara

Nekara ialah semacam tambur besar dari perunggu yang

berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup.

Pada nekara, terdapat pola hias yang beraneka ragam. Pola

hias yang dibuat ialah pola binatang, geometrik, gambar

burung, gambar gajah, gambar ikan laut, gambar kijang, gambar

harimau, dan gambar manusia. Dengan hiasan yang demikian

beragam, nekara memiliki nilai seni yang cukup tinggi.

Nekara sering digunakan untuk upacara mendatangkan

hujan. Nekara ditemukan antara lain di Jawa, Sumatra, Bali,

Kepulauan Kei, dan Papua.

2) Moko

Bentuk moko menyerupai nekara yang lebih ramping.

Bidang pukulnya menjorok keluar, bagian bahu lurus dengan

bagian tengah yang membentuk silinder dan kakinya lurus serta

melebar di bagian bawah. Moko banyak terdapat di Pulau Alor.

3) Kapak Perunggu

Kapak perunggu terklasifikasi dalam tiga golongan, yaitu

kapak corong (kapak sepatu), kapak upacara, dan tembilangan

atau tajak. Kapak ini disebut kapak corong karena bagian

atasnya berbentuk corong yang sembirnya belah. Ke dalam

corong itu dimasukkan tangkai kayu yang menyiku pada bidang

kapak. Kapak tersebut disebut juga kapak sepatu karena hampir

mirip dengan sepatu.

(a) Nekara Bulan Pejeng yang tersimpan di Pura

Penataran Sasih, Kabupaten Gianyar, Bali

(b) Bidang pukul nekara Bulan Pejeng

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia

Gambar 4.31 Nekara

232

233

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Bentuknya bulat, panjang sisinya, dan terbuat dari logam.

Kapak perunggu ditemukan antara lain di Sumatra Selatan,

Jawa Barat, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, Pulau Selayar,

dan Papua.

4) Bejana Perunggu

Bejana perunggu berbentuk bulat panjang seperti tempat

ikan yang diikatkan di pinggang. Bejana ini dibuat dari dua

lempengan perunggu yang cembung, yang dilekatkan dengan

pacuk besi pada sisinya. Pola hias benda ini tidak sama

susunannya. Bejana ditemukan di daerah Madura (Asemjaran,

Sampang) dan Sumatra (Kerinci).

5) Perhiasan Perunggu

Perhiasan yang terbuat dari perunggu, emas, dan besi

banyak ditemukan di hampir semua wilayah Indonesia. Gelang,

cincin, bandul kalung dari perunggu pada umumnya dibuat

tanpa hiasan. Namun, ada juga yang dihias dengan pola

geometris atau pola bintang. Gelang yang mempunyai hiasan

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia

Gambar 4.33

Bejana perunggu dari daerah

Asemjaran, Madura, Jawa Timur

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia

Gambar 4.32 Kapak perunggu

(b) Kapak upacara dari Pulau Rote,

Nusa Tenggara Timur

(a) Kapak perunggu dari Bandung,

Jawa Barat

234

235

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

pada umumnya besar dan tebal. Pola hias pada gelang ini

berupa pola timpal, garis, tangga, dan duri ikan. Pola hias

lainnya adalah spiral yang disusun membentuk kerucut. Mata

cincin yang berbentuk kambing jantan ditemukan di derah Kedu

(Jawa Tengah).

6) Arca Perunggu

Arca/patung perunggu yang ditemukan di Indonesia

mempunyai bentuk yang beragam, ada yang berbentuk manusia

dan binatang. Posisi manusia dalam bentuk arca ada yang dalam

keadaan berdiri, sikap bertolak pinggang, memegang panah,

menari dan sedang naik kuda. Arca dengan sikap bertolak

pinggang ditemukan di Bogor. Patung manusia yang sedang

memegang panah ditemukan di Lumajang (Jawa Timur).

Arca berbentuk binatang ada yang berupa arca kerbau yang

sedang berbaring, kuda sedang berdiri, dan kuda dengan pelana.

Tempat ditemukan arca-arca tersebut, yaitu di Bangkinang

(Riau), Lumajang, Palembang, dan Bogor.

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia

Gambar 4.34 Bandul kalung yang

ditemukan di Pasir Angin, Bogor,

Jawa Barat

234

235

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa

Hindu-Buddha

Hasil kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa Hindu-

Buddha beragam bentuknya, ada yang berbentuk bangunan

(candi), seni patung (arca-arca), seni pahat dan ukir (relief), serta

sastra (kitab-kitab).

a. Candi

Candi umumnya berbentuk bangunan yang tinggi dengan

tiga bagian. Bagian bawah merupakan lambang bhurloka (alam

manusia), bagian tengah menggambarkan bhuvarloka (alam

kematian), dan bagian atap melambangkan swarloka (alam

para dewa).

Candi-candi yang ada di Indonesia memiliki corak berbeda,

tergantung pada karakter kerajaan yang membuatnya. Candi-

candi yang ada di Jawa Tengah bagian utara biasanya berbentuk

melingkar, di mana candi-candi kecil melingkari candi utama

yang besar. Ini menggambarkan susunan masyarakat yang

menempatkan raja sebagai pusat kekuasaan. Ini dapat dipahami,

mengingat kerajaan-kerajaan di Jawa Tengah bagian utara

umumnya merupakan kerajaan Hindu.

sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

Gambar 4.35 Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar di dunia. Candi Borobur

dibangun oleh Kerajaan Mataram dari Dinasti Syailendra.

236

237

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Sementara itu, candi-candi yang ada di Jawa Tengah bagian

selatan umumnya memiliki ukuran yang sama besar, tidak ada

candi yang besar maupun tingginya melebihi yang lain.

Ini menggambarkan susunan masyarakat demokratis

yang menempatkan raja dan masyarakat lainnya setara. Hal

ini merupakan karakter agama Buddha yang tidak menganut

sistem kasta.

Adapun candi-candi di Jawa Timur biasanya menempatkan

candi utama yang besar di belakang candi-candi yang lebih

kecil. Hal ini menggambarkan kedudukan raja sebagai pemersatu

masyarakat. Candi tidak hanya terdapat di pulau Jawa namun

juga terdapat di pulau-pulau lain. Misalnya, candi Muara Takus

yang terdapat di Sumatra.

b. Yupa/Prasasti

Yupa/prasasti adalah tugu batu yang berfungsi sebagai

tugu peringatan. Yupa/Prasasti menggunakan aksara Pallawa

atau bahasa Sanskerta dan menjadi sumber utama bagi para

ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan-kerajaan pada

masa Hindu-Buddha.

c. Kitab dan Karya Sastra

Masa Hindu dan Buddha meninggalkan beberapa kitab

yang isinya beragam. Ada yang berisi cerita, berita sejarah,

atau dongeng-dongeng. Isi kitab umumnya berbentuk syair.

Kitab-kitab tersebut antara lain:

1). Kitab Bharatayuda tulisan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.

2). Kitab Smaradhana tulisan Mpu Dharmaja.

3). Kitab Negarakertagama tulisan Mpu Prapanca.

4). Kitab Sundayana, merupakan kitab yang menceritakan

peristiwa Bubat.

d. Arca

Arca

merupakan batu yang dipahat hingga membentuk

manusia atau binatang. Biasanya, dibuat untuk menggambarkan

orang-orang atau dewa-dewa tertentu. Beberapa arca hasil

kebudayaan Hindu-Buddha antara lain arca Syiwa, Brahma,

Wisnu, Buddha, dan Dhyani Boddhisatwa.

236

237

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

e. Relief

Relief

merupakan pahatan tulisan atau gambar yang

biasanya terdapat pada dinding candi. Beberapa relief ada

yang menceritakan pengalaman hidup raja dan para dewa

Hindu atau Buddha.

3. Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa

Islam

Hasil kebudayaan masa Islam di Indonesia sangat beraneka

ragam, antara lain dalam bentuk masjid, keraton, nisan, kaligrafi

dan karya sastra.

a.

Masjid

Masjid

adalah

tempat ibadah bagi pemeluk agama Islam.

Masjid-masjid yang berasal pada masa kerajaan-kerajaan Islam

di Indonesia antara lain Masjid Demak, Masjid Menara Kudus,

Masjid Sendang Duwur (Tuban), Masjid Agung Kasepuhan

(Cirebon), Masjid Sunan Ampel (Surabaya), Masjid Baiturakhman

(Aceh), Masjid Angke (Jakarta), dan Masjid Ketangka (Makassar).

b.

Keraton

Masjid Keraton adalah

istana tempat tinggal raja atau

sultan bersama keluarganya. Bangunan keraton kerajaan Islam

di Jawa, dan beberapa di Sumatra, merupakan karya arsitek

yang memadukan kebudayaan setempat dengan kebudayaan

Islam. Keraton-keraton yang berasal dari masa kerajaan-

kerajaan Islam di Indonesia antara lain Keraton Kaibon (Banten),

Keraton Kasepuhan (Banten), Keraton Kasunanan dan Keraton

Pakualaman (Yogyakarta dan Surakarta), Keraton Kasultanan

(Aceh), Keraton Kasultanan Delhi, dan Istana Maimun.

c.

Makam

Mak

am adalah tempat dikebumikannya seseorang

setelah meninggal dunia. Makam-makam raja atau makam

para bangsawan dibuat secara megah dan permanen. Pada

umumnya, makam kuno bercorak Islam terdiri atas tiga

komponen yaitu Jirat, Nisan, dan Cungkup. Jirat (Kijing), adalah

238

239

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

bangunan yang terbuat dari batu tembokkan yang berbentuk

persegi panjang. Nisan adalah tonggak pendek dari batu atau

kayu yang ditanam di atas Jirat. Pada umumnya pada nisan

terdapat tulisan-tulisan sebagai tanda peristiwa/sejarah orang

yang dikuburkan. Sedangkan cungkup adalah bangunan mirip

rumah yang berada di atas Jirat (melindungi Jirat dari panas

dan hujan).

Makam-makam yang berasal dari masa kerajaan-kerajaan

Islam di Indonesia antara lain makam Sultan Malik al Saleh

(Aceh), makam Fatimah Binti Maimun (Gresik), makam Maulana

Malik Ibrahim (Gresik), makam Sultan Suryansyah (Banjarmasin),

makam Sultan Hasanuddin (Sulawesi Selatan), dan lainnya.

d. Kaligrafi

Kaligrafi adalah seni melukis indah yang diperoleh dengan

merangkai huruf-huruf Arab atau ayat Al Qur’an menjadi bentuk

yang diinginkan. Hiasan kaligrafi biasanya terdapat pada dinding-

dinding bangunan masjid terutama pada bagian mihrabnya,

gapura masjid, gapura makam, dan nisan-nisan kubur.

e.

Karya

Sastra

Karya sastra yang dihasilkan pada masa kerajaan-kerajaan

Islam umumnya berisi ajaran khusus seperti tasawuf atau budi

pekerti yang baik, maupun filsafat kemasyarakatan. Kesusastraan

juga ditulis dalam beberapa bentuk, yaitu suluk (berisi ajaran

tasawuf), syair, hikayat, dan babad.

Karya-karya sastra yang berasal dari masa kerajaan-

kerajaan Islam di Indonesia antara lain Suluk Sukarsa, Suluk

Wujil, Syair Perahu, Syair si Burung Pingai, Hikayat Amir

Hamzah,

dan Babad Tanah Jawi.

3. Keragaman Budaya Memperkokoh Integrasi Bangsa

Setelah

kamu memahami keragaman budaya Indonesia, apakah

kamu merasa bangga dengan keragaman budaya kita? Pikirkan

bagaimana keragaman budaya dapat memperkokoh integrasi bangsa.

Integrasi bangsa tidak mudah dibangun pada masyarakat yang memiliki

keragaman budaya.

238

239

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Tahukah kamu apa arti integrasi? Integrasi artinya pembauran dari

berbagai keragaman budaya hingga menjadi satu kesatuan yang utuh.

Kita tahu Indonesia adalah negara kepulauan. Setiap pulau mempunyai

perbedaan berdasarkan kondisi fisiknya. Perbedaan ini mengakibatkan

keragaman budaya, ekonomi, dan sosial dalam kehidupan masyarakat

Indonesia. Kita harus menyadari bahwa keragaman bukan penghalang

menuju Indonesia bersatu. Begitu pula selat dan laut bukan sebagai

penyekat, tetapi menjadi penghubung atau rantai pengikat pulau-pulau

di Indonesia.

Indonesia merupakan negara kesatuan. Hubungan antarpulau

sudah terjadi sejak zaman dahulu. Ketersediaan angkutan laut sangat

memudahkan hubungan antarpulau. Banyak suku dari satu pulau

pindah ke pulau yang lain. Mereka menetap di tempat yang baru dan

berbaur dengan penduduk setempat.

Masing-masing dari mereka memiliki budaya yang berbeda, namun

tetap hidup rukun dalam satu kesatuan bangsa. Indonesia terlihat indah

dengan keragaman budayanya. Segala keragaman yang ada, tidak

menghalangi bangsa Indonesia dalam menciptakan persatuan dan

kesatuan bangsa. Akibatnya, terbentuk integrasi bangsa yang hidup

damai saling berdampingan dan saling menghargai yang diupayakan

untuk dipertahankan melalui berbagai kegiatan atau aktivitas budaya

Nusantara.

Sumber: Top 100 Cultural Wonder of Indonesia

Gambar 4.36 Pertunjukan budaya Nusantara merupakan salah satu

upaya untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya Indonesia.

240

241

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Saling menghargai keragaman budaya antara satu daerah dengan

daerah yang lain merupakan salah satu cara untuk memperkokoh

integrasi bangsa. Carilah hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk

memperkokoh

integrasi bangsa di daerahmu.

Jenis Kegiatan

Uraian Kegiatan

Aktivitas Kelompok

1.

Bagi kelas kalian menjadi lima kelompok

2.

Masing-masing kelompok mencari informasi tentang budaya yang

ada atau berkembang

di daerah masing-masing.

a.

Kelompok 1 Kesenian

b.

Kelompok 2 Rumah adat

c.

Kelompok 3 Pakaian adat dan senjata tradisional

d.

Kelompok 4 Lagu daerah dan alat musiknya

e.

Kelompok 5 Tarian daerah dan pertunjukan rakyat

3

.

Sajik

an hasil penelusuran informasi dalam bentuk gambar dan

tulisan singkat.

4.

Presentasikan hasil kerja kelompoknya di depa

n kelas

5.

Waktu untuk melakukan kegiatan ini selama dua minggu.

Proyek

240

241

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Rangkuman

1.

Kemajuan pada berbagai bidang kehidupan yang dicapai oleh

masyarakat Indonesia hingga saat

ini menyebabkan perubahan pola

hidup masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern.

2.

Pada awalnya,

hubungan manusia dan lingkungan lebih bersifat alami

dan mencakup komponen-komponen, seperti abiotik (yang tidak dapat

diperbarui), biotik (yang dapat diperbarui), dan sosial budaya.

3.

Hubungan manusia dan lingkungannya

bekerja melalui dua cara. Pada

satu sisi, manusia dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi pada sisi lain

manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan.

4.

Pada daerah yang masyarakat

nya memiliki tingkat peradaban yang

telah maju, manusia cenderung dominan sehingga lingkungannya telah

banyak berubah dari lingkungan alam menjadi lingkungan binaan hasil

karya manusia.

5.

Dinamika interaksi manusi

a dengan lingkungan sosial dapat dilihat dari

keragaman budaya Indonesia berupa keragaman suku bangsa, bahasa,

budaya, dan agama.

6.

Keanekaragaman suku bangsa yang ada di Indonesia bukan alasan

un

tuk terpecah belah, namun justru menjadi kekuatan agar dapat

memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa yang majemuk.

Uji Pemahaman Materi

1.

Mengapa hubungan

manusia dan lingkungan mengalami perubahan?

2.

Bagaimanakah keterkaitan

manusia dengan lingkungan alam dan

lingkungan sosial?

3.

Aktivitas apa saja yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan

alam

seperti kerusakan hutan, pencemaran air dan lingkungan?

4.

Mengapa terjadi begitu

banyak keragaman sosial budaya di Indonesia?

Berikanlah penjelasan tentang hal tersebut!

5.

Bagaimana caranya agar keanekaragaman budaya Indonesia dapat

meningkatkan kegiatan perekonomian bangsa Indonesia?

6.

Perkembangan ekonomi

yang dicapai Indonesia cukup maju. Namun,

mengapa kemiskinan tetap terjadi

242

PB

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Sebagai bangsa Indonesia harus bersyukur dengan memiliki

kekayaan alam

flora dan

fauna. Rasa syukur ditunjukkan

dengan memanfaatkan dan melestarikan untuk pemenuhan

kebutuhan hidup. Sebagai manusia, kita harus mengembangkan

pengetahuan agar ciptaan Tuhan dapat digunakan secara

berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.

Refleksi

7.

Indonesia memiliki keraga

man keyakinan dan agama. Sikap apa yang

harus ditunjukkan untuk menghargai keragaman ini?

8.

Terjalinnya hubungan

dengan negara-negara lain menyebabkan

masuknya kebudayaan asing ke Indonesia. Bagaimana sikapmu terhadap

hal tersebut?

PB

243

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Daftar Pustaka

Alma, Buchori .2007.

Kewirausahaan.

Bandung: Alfabeta.

Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional. 2008.

Sumberdaya

Alam Indonesia

. Bogor: Bakosurtanal.

Budiardjo, Miriam. 2008.

Dasar Dasar Ilmu Politik

. (Ed. Rev).

Jakarta: PT

. Gramedia Pustaka Utama.

Collins. 1999.

Kamus Lengkap Ekonomi.

Jakarta : Erlangga.

Critchfield, Howard J. 1979.

General Climatology

. Prentice Hall

India.

Darmawijaya, M. Isa. 1990.

Klasifikasi Tanah (Dasar-Dasar Teori

Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Dengel, G.O.F. 1956 .

Dasar-Dasar Ilmu Cuaca

. Jakarta: J.B.

Wolters.

Hardjowigeno, Sarwono. 1995.

Ilmu Tanah

. Jakarta: Akademika

Pressindo.

244

245

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Hufschmidt , Maynard M. 1983.

Lingkungan, Sistem Alami dan

Pembangunan

. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Islami, Titiek dan Wani Hadi Utomo. 1995.

Hubungan Tanah, Air,

dan Tanaman

. Semarang: IKIP Semarang Press.

Karim, M.Rusli. 1993.

Perjalanan Partai Politik Di Indonesia,

Sebuah Potret Pasang Surut

: Jakarta: Rajawali Pers.

Katili, J.A. 1983.

Sumberdaya Alam untuk Pembangunan Nasional

.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Koentjaraningrat, 1994.

Kebudayaan, Mentalitas, Dan Pembangunan

.

Jakarta: Gramedia.

Miller, G.T. 1975.

Living in Environment. Concepts, Problems, and

Alternative.

California: Wardsworth Publishing. Inc.

M.Rusli Karim. 1993.

Perjalanan Partai Politik Di Indonesia,

Sebuah Potret Pasang Surut

: Jakarta: Rajawali Pers.

Paul Suparno, dkk. 2002.

Reformasi Pendidikan, Sebuah Rekomendasi

.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Noor, Y.R., M. Khazali, dan I.N.N. Suryadiputra. 1999.

Panduan

Pengenalan Mangrove di Indonesia

. Bogor: PKA/WI-IP.

244

245

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Poeponegoro, Marwati Djoened. 1990.

Sejarah Nasional Indonesia

,

Jilid I-II. Jakarta : Balai Pustaka.

Prawirowardoyo, Susilo. 1996.

Meteorologi

. Bandung: Penerbit ITB

Bandung.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2001.

Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga

. Jakarta : Balai Pustaka.

Rosyidi, Suherman. 2004.

Pengantar Teori Ekonomi.

Jakarta : Raja

Grafindo.

Rafi’i, Suryatna. 1995.

Meteorologi dan Klimatologi

. Bandung:

Angkasa.

Sandy, I Made. 1996.

Republik Indonesia Geografi Regional

. Jakarta:

Penerbit Jurusan Geografi FMIPA Universitas Indonesia.

Skousen, Mark. 2005.

Sejarah Pemikiran Ekonomi Sang Maestro

Teori-Teori Ekonomi Modern.

Jakarta : Prenada Media.

Soemarwoto, Otto. 1997.

Ekologi, Lingkungan Hidup dan

Pembangunan

. Jakarta: Penerbit Djambatan.

Soeriatmadja, R.E. 1997.

Ilmu Lingkungan

. Bandung: Penerbit ITB.

246

247

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT.

Rajawali Persada.

Sukirno,Sadono. 1994.

Pengantar Teori Mikroekonomi.

Jakarta :

Raja Grafindo.

Sumarsono M, dkk. 1985.

Pendidikan Di Indonesia Dari Jaman

Ke Jaman.

Jakarta: PN Balai Pustaka Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan.

Suparno, Paul dkk. 2002.

Reformasi Pendidikan, Sebuah

Rekomendasi

. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Supriadi, Dedi. 2001.

Kreativitas, Kebudayaan, dan Perkembangan

IPTEK.

Bandung: Alfabeta.

Suyono Sosrodarsono dan Kensaku Takeda. 1983.

Hidrologi untuk

Pengairan

. Jakarta: P.T. Pradnya Paramita.

Su Ritohardoyo. 1995.

Ekologi Manusia

. Yogyakarta: Prodi Ilmu

Lingkungan UGM.

Tandjung, Shalihuddin Djalal. 1995.

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

.

Yogyakarta: Prodi Ilmu Lingkungan UGM.

246

247

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

The Ministry of Education and Culture Republic of Indonesia. 2012.

Top 100 Cultural Wonders of Indonesia

. Jakarta.

Tjasjono, Bayong. 1999.

Klimatologi Umum

. Bandung: Penerbit ITB

Bandung.

Tjasjono, Bayong. 2003.

Geosains.

Bandung: Penerbit ITB Bandung.

Trewartha, Glenn T. 1954.

An Introduction to Climate

. New York:

McGraw-Hill Book Company.

Trewartha, Glenn T. and Lyle H. Horn. 1995

. Pengantar Iklim

.

Gadjah Mada University Press.

Turk, Jonathan. 1975

. Ecosystems, Energy, Population

. Philadelphia:

W.B. Saunders Company.

Wardhana, Wisnu Arya. 1995.

Dampak Pencemaran Lingkungan

.

Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

248

249

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

Glosarium

abrasi

proses pengikisan pantai oleh kekuatan gelombang laut dan

arus laut yang bersifat merusak.

akulturasi

percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling ber-

temu dan saling memengaruhi

animisme

kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda

(pohon, batu, sungai, gunung, dan sebagainya)

artefak

benda-benda , seperti alat, perhiasan yang menunjukkan ke-

cakapan kerja manusia (terutama zaman dahulu) yang ditemukan

melalui penggalian arkeologi

arkeologi

benda-benda , seperti alat, perhiasan yang menunjukkan

kecakapan kerja manusia (terutama zaman dahulu) yang ditemu-

kan melalui penggalian arkeologi

asimilasi

penyesuaian diri terhadap kebudayaan dan pola-pola

perilaku

atmosfer

lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian

300 km (terutama terdiri atas campuran berbagai gas, yaitu nitro-

gen, oksigen, argon, dan sejumlah kecil gas lain)

banjir

bandang banjir

besar yang datang dengan tiba-tiba dan men

-

galir deras menghanyutkan benda-benda besar

248

249

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

benua

bagian bumi berupa tanah atau daratan yang sangat luas se-

hingga bagian tengah benua itu tidak mendapat pengaruh lang-

sung dari angin laut

barter

perdagangan dengan saling bertukar barang

dataran banjir

endapan yang terdapat di kiri kanan sungai akibat

adanya banjir

demografi

ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan pen-

duduk

desa

kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang

mempunyai system pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang

kepala desa)

devisa

alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan

uang luar negeri

dinamisme

kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga

atau kekuatan yang dapat memengaruhi keberhasilan atau kega-

galan usaha manusia dalam mempertahankan hidup

dimensi

ukuran

eksploitas

i pengambilan sumber daya alam untuk dipakai atau diper-

gunakan atau dimanfaatkan dalam berbagai keperluan manusia

dalam memenuhi kebutuhannya

250

251

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

fauna

keseluruhan kehidupan hewan suatu habitat, daerah tertentu

flora

keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-tumbuhan suatu habitat,

daerah tertentu bawah lapisan tanah

fosil

Sisa tulang belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba

yang telah membatu dan tertanam di

garis bujur

garis khayal yang ditarik dari kutub utara ke kutub selatan

garis lintang

garis khayal yang melingkari bumi, sejajar dengan

garis khatulistiwa, baik yang ada di selatan (garis lintang selatan)

maupun di utara (garis lintang utara), penting untuk mengetahui

keadaan iklim dan letak geografis suatu tempat.

gulma

tumbuhan yang termasuk bangsa rumput yang merupakan

pengganggu bagi kehidupan tanaman utama

habitat

tempat kediaman atau kehidupan tumbuhan , hewan, dan

manusia dengan kondisi tertentu di permukaan bumi

hak azasi manusia

merupakan hak yang melekat pada diri manusia

yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah

Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap indi-

vidu, masyarakat atau Negara

herbisida

bahan kimia untuk membunuh atau memusnahkan

tumbuhan pengganggu atau gulma

250

251

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

industri

kegiatan memproses atau mengolah barang dengan meng-

gunakan sarana dan peralatan

interaksi sosial

hubungan-hubungan antara orang perorangan,

antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan

kelompok manusia

irigasi

pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem

tertentu untuk sawah dan sebagainya

kerak bumi

kulit bumi terluar yang keras

kebiasaan

perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam

bentuk yang sama

Komoditas

barang dagangan utama

konservasi

pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur

untuk mencegah

kota

daerah permukiman yang terdiri atas bangunan rumah yang

merupakan kesatuan tempat tinggal dari berbagai lapisan ma-

syarakat

lingkungan buatan

lingkungan yang dibuat oleh manusia dan bertu-

juan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

narkoba

merupakan singkatan dari narkotika dan obat-obatan telarang

252

253

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

nilai sosial

penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala

sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, dan mempunyai daya

guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama

norma

aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di ma-

syarakat, disepakati sebagai panduan, tatanan, dan pengendali

tingkah laku yang sesuai dan diterima

padang lamun

hamparan tumbuhan seperti rumput atau alang-alang

yang terbenam di dalam laut yang dangkal, tenang, berpasir atau

berlumpur

populasi

sekumpulan

makhluk hidup

dengan ciri-ciri yang sama yang

hidup menempati ruang yang sama pada

waktu

tertentu

pra aksara s

ebelum manusia mengenal bentuk tulisan

proses malihan

proses terbentuknya batuan karena adanya penam-

bahan suhu dan atau tekanan yang sangat tinggi

ras

golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik

ras mongoloid

ras manusia yang sebagian besar menetap di Asia

Utara, Asia Timur, Asia Tenggara, Madagaskar di lepas pan-

tai timur Afrika, beberapa bagian India timur laut, Eropa Utara,

Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Oseania

252

253

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Ilmu Pengetahuan Sosial

regenerasi

penggantian alat yang rusak atau hilang dengan pemben-

tukan jaringan sel baru

reproduksi

cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh

semua bentuk kehidupan

sosialisasi

proses belajar seorang anggota masyarakat untuk

mengenali dan menghayati kebudayaan masyarakat di lingkun-

gannya

suku bangsa

kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan

sosial lain berdasarkan kesadaran akan identitas perbedaaan

kebudayaan, khususnya bahasa

struktur

batuan gambaran tentang kenampakan atau keadaan batu-

an, termasuk di dalamnya bentuk atau kedudukannya

tanah

permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali

tekanan udara

berat udara di atas suatu satuan areal, diukur dengan

barometer

tindakan ekonomi

Setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan

yang paling baik. dan paling menguntungkan

254

255

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Indeks

A

abrasi 119, 122, 123

adat 163, 165, 166, 33

agama 6, 36, 65, 34, 35, 169, 170

aktivitas pertanian 130, 131, 132, 12, 13, 17, 132

alat-alat serpih 32

angin 3, 7, 8, 9, 137, 8, 9, 10, 24

angin muson 8, 9, 10

angin timur 8

animisme 34

arsitektur 35, 37

aspal 114

asrama 35, 36

Aswawarman 34

atmosfer 91

B

babad 37

bahasa Arab 36

banjir 13, 16, 19

barter 33

batuan sedimen 93, 110, 122

254

255

Ilmu Pengetahuan Sosial

bejana perunggu 176

belerang 115

beliung persegi 32

bencana alam , 3, 13, 16, 19, 22, 23

benua 5, 8

Benua Asia 5, 8

Benua Australia 5, 8, 28

bercocok tanam 9, 32, 33, 41, 42, 31

Buddha 6, 34, 35, 41, 132, 34, 31, 170, 37

budi daya 91, 118, 133, 137, 138

bukit 10, 16

C

Candi Borobudur 35

curah hujan 7, 9, 10, 41, 13, 25, 26

D

danau 86, 6, 90, 92, 96, 98, 100, 101, 102, 103, 105, 32, 136, 138

dataran rendah 10, 12, 13, 14, 16, 17, 19, 41, 42, 130, 19, 33

dataran tinggi 10, 19

desa 33, 147

dinamisme 34

dolmen 174

256

257

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

E

eksploitasi 108

erosi 17, 22

evolusi 25

F

fauna 6, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 182, 41, 42, 28, 28

fauna endemis 28

flora 6, 25, 26, 27, 28, 182, 41, 42, 28, 28

fosil 25

fotosintesis 91

G

gagasan kreatif 60

garis bujur 4

garis lintang 3, 4

garis Wallace 27

Garis Weber 27

gaya coriolis 8

gaya gravitasi 95

gempa 13, 14, 15, 16, 23

geografis 5, 6, 37, 41

gerabah 32, 33

256

257

Ilmu Pengetahuan Sosial

gletser 98

gunung 6, 10, 14, 16, 19, 20, 21, 22, 23, 41, 42, 22, 23, 24

gunung berapi 16, 20, 21, 22, 42, 23, 24

H

habitat 119

hikayat 36, 37

Hindu 34, 35, 36, 37, 41, 132, 34, 31, 170, 37

Homo sapiens 31, 32

huruf Pallawa 35

hutan mangrove 118, 119, 120, 121, 122

I

iklim 6, 7, 10, 21, 41, 25

iklim laut 7

iklim musim 7

iklim tropis 7, 41

industri 89, 12, 18, 23, 108, 110, 111, 113, 133, 139

infiltrasi 13

integrasi 181

interaksi 133, 6

interaksi sosial 6

irigasi 9, 98, 130

Islam 6, 35, 36, 37, 41, 132, 35, 31, 37, 169, 37

258

259

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

istana 34, 37

K

kaligrafi 37

kapak genggam 32

kapak lonjong 32

kapak perimbas 32

kasta 34, 36, 41

kebudayaan 34, 35, 36, 37, 41

keluarga 32, 41, 161

kepulauan 3, 29

keragaman 6, 10, 11, 12, 181, 41, 42, 133, 23, 25

kerajaan 34, 35, 36, 41

Kerajaan Kutai 34

Khonghucu 170

komoditas 131, 133, 5, 6, 23, 133, 134

komunikasi 16

konsumen 133

kota 6, 9, 27, 33, 9, 9, 147

Kristen 6, 169

Kundungga 34

L

lava 93, 94, 95

258

259

Ilmu Pengetahuan Sosial

legenda 10, 12

lembaga pendidikan 35

letak astronomis 3

letak geografis 5, 6

lingkungan , 148, 153, 12, 98, 147, 149, 161, 32

M

magma , 94, 100, 20

Majapahit 36

mamalia , 28, 30, 25

mangan 114

manusia 98, 41, 42, 153, 16, 18, 20, 25, 26, 31, 32, 33, 37, 182, 133, 31, 32, 138

marmer 115

masa berburu 31, 32, 41

masa bercocok tanam 31, 32, 33, 41

masa perundagian 31, 33, 41, 42

masjid 37

mata air 17

mobilitas penduduk 73, 19, 77

musim , 4, 7, 8, 8, 9

musim kemarau , 7, 8, 9

N

negara kepulauan 3, 122

260

261

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

nekara 175

nelayan , 137, 137, 9, 12, 137

nenek moyang 10, 34, 41

nikel 113, 114, 117

nilai 65

nomaden 32

norma 64

Nusantara 21, 33, 180

O

objek wisata 123

P

padang pasir 6

padang rumput 6, 32, 31

pakaian adat 166

pangan 7, 20

pariwisata 6, 18, 23

pendidikan 36, 65, 35, 36

perkebunan 6, 20, 23, 133, 134, 140

permukiman 12, 16, 18, 23, 42, 23, 24

pertambangan 89, 103, 106, 111, 139, 140

pertanian 130, 131, 132, 133, 7, 12, 13, 17, 19, 20, 22, 23, 33, 140

perundagian 31, 33, 41, 42

260

261

Ilmu Pengetahuan Sosial

pesantren 36

pestisida 15

peta 3, 4, 5, 9, 10, 22, 73, 10, 12, 12, 77

peta fisiografi 10, 12

Pithecanthropus 31, 41

politik 33, 37

potensi lestari 117

Praaksara 25, 32, 33, 41, 42, 132, 31, 32, 31, 37

produksi 108, 110, 111, 112, 137, 138, 139

proses kondensasi 96

provinsi 6, 21, 27, 33

punden berundak 35

R

radiasi 91

ras Australomelanesoid 33, 41

ras Mongoloid 32

rempah-rempah 133, 134

reproduksi 87

ruang 42

S

samudra 5, 14

siklus hidrologi 96

262

263

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

strategis 5

sublimasi 97

suku 31, 34, 161

suku bangsa 161

sultan 36

Sultan Agung 36

suluk 37

sumber daya alam 86, 87, 148, 88, 89, 90, 91, 153, 93, 117, 118, 136, 137,

139, 140, 141, 6, 16

sumber daya laut 91, 117, 137

sungai 86, 6, 90, 9, 92, 13, 96, 97, 98, 99, 17, 24, 31, 32, 130, 136, 138

syair 37

T

tahun Hijriah 36

tanah 21, 64, 89, 90, 91, 93, 94, 12, 95, 13, 17, 19, 20, 22, 34, 130, 131, 132, 139

tanah organik 94

tanah vulkanik 95

tembaga 113

terumbu karang 117, 118, 122, 123, 124

timah 112, 113, 117, 149

transportasi , 16

tropis 3, 4, 41, 42, 4, 7

262

263

Ilmu Pengetahuan Sosial

tsunami 13, 14, 16

U

udara 4, 87, 5, 7, 8, 91, 92, 139

V

vegetasi 13

W

waktu 7, 8, 40, 20, 33, 34, 42

wisatawan 6

Y

yodium 116

Z

Zaman Megalitikum 35

264

PB

Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas VII SMP/MTs

Edisi Revisi

Catatan :